Lampu Ajaib Santo Charbel Makhlouf
29 Juli 2025 | 01.00 WIB
Halo, Sanctorykids! Kalian mau dengar cerita tentang orang kudus yang super keren dan unik? Namanya Santo Charbel. Ia lahir di sebuah desa bernama Bekaa Kafra, di Lebanon Utara, pada tanggal 8 Mei 1828. Nama aslinya Youssef Antoun Makhluf.
Saat Youssef masih umur 3 tahun, ayahnya meninggal. Sedih banget, ya… Tapi dia tetap jadi anak baik dan belajar banyak hal baik dari kedua pamannya yang adalah rahib (biarawan). Waktu itu, dia sekolah di kampungnya dan belajar pakai bahasa Arab dan Siria. Karena dia sangat rajin dan suka berdoa, teman-temannya memanggil Youssef “Santo”, padahal dia masih kecil! suka sekali berdoa di depan patung Bunda Maria di dalam gua. Dia punya cita-cita ingin jadi rahib. Suatu pagi, saat umurnya 23 tahun, dia pamit kepada keluarganya untuk pergi ke biara. Dia jalan jauh sekali, sampai ke Biara Bunda Maria di Mayfouk, yang letaknya tinggi di gunung. Bayangkan, teman-teman, seperti mendaki gunung ke tempat retret, tapi tidak pakai mobil, hanya jalan kaki!
Setelah itu, dia pindah ke Biara St Maron di Annaya dan mengganti namanya menjadi Charbel, nama seorang martir yang berani wafat demi Yesus. Ia berkaul jadi biarawan dan kemudian ditahbiskan menjadi imam.
Charbel ini terkenal sekali karena sangat suci dan baik hati. Banyak orang datang meminta didoakan olehnya. Dia juga sangat mencintai Ekaristi, Misa, dan Sakramen Maha Kudus. Dia selalu menyiapkan dan mempersembahkan Misa dengan penuh sukacita.
Nah, teman-teman, ada cerita lucu dan ajaib tentang dia. Suatu malam, Charbelsedang bekerja menulis laporan. Tiba-tiba lampu olinya mati karena kehabisan minyak. Kalian tahu apa yang dia lakukan? Dia mengisi lampu itu dengan air, lalu berdoa kepada Tuhan, dan… lampunya menyala terang lagi! Waduh, kalau kita sih pasti bingung ya, masa lampu bisa nyala pakai air? Tapi ini benar-benar terjadi. Pimpinan biara sampai datang untuk mengecek, dan memang lampunya nyala pakai air. Keren banget ya, mukjizat Tuhan itu!
Setelah itu, Charbel memilih hidup menyendiri di pertapaan. Dia tinggal di gubuk mungil dekat biara. Bayangkan, dia tidur hanya di atas jerami, bantalnya dari kayu, dan makannya juga sangat sederhana. Tapi dia bahagia karena bisa lebih dekat dengan Tuhan Yesus.
Saat umur 70 tahun, pada waktu Misa, Charbel tiba-tiba jatuh sakit dan terkena stroke. Delapan hari kemudian, tepat malam Natal, dia wafat dengan damai. Waktu itu salju turun dan udaranya sangat dingin. Teman-teman rahib yang berdoa di samping jenazahnya sampai berkata, “Dingin sekali malam ini. Bagaimana ya Bapa Charbel bisa kuat tinggal di sini selama 23 tahun?”
Tiga bulan setelah dimakamkan, orang-orang melihat cahaya terang dari kuburnya. Ketika makamnya dibuka, tubuhnya masih utuh dan tidak rusak. Wah, benar-benar mukjizat ya, Sanctorykids. Bahkan, dari tubuhnya keluar cairan aneh seperti campuran keringat dan darah. Banyak orang yang berdoa kepada Santo Charbel mendapatkan kesembuhan.
Salah satunya Suster Maria Abel, yang sakit usus selama 14 tahun. Dokter sudah menyerah. Tapi setelah dia berdoa melalui Rahib Charbel, suster langsung sembuh dan bisa berdiri. Ada juga Pak Iskandar Oubeid, yang matanya buta sebelah selama 13 tahun. Setelah berdoa kepada Santo Charbel, matanya bisa melihat normal lagi. Hebat ya, Tuhan benar-benar memakainya untuk menolong banyak orang.
Akhirnya, Charbel dinyatakan sebagai santo oleh Paus Paulus VI pada tanggal 9 Oktober 1977. Hari pestanya dirayakan setiap 24 Juli.