Santa Elizabeth Bian Qin

19 Juli 2025 | 21.47 WIB

santa-elizabeth-bian-qin

Pada zaman dulu, di desa Renqiu, Tiongkok, hiduplah seorang ibu bernama Qin Bian, lahir tahun 1846. Setelah menikah, ia memiliki enam anak. Mereka hidup sederhana dan saling menyayangi. Namun, suaminya meninggal, dan Qin Bian harus bekerja keras merawat anak-anaknya sendirian. Mereka sering kekurangan makanan, tetapi umat Katolik di desa mereka membantu, hingga akhirnya Qin Bian dan anak-anaknya menjadi Kristen. Saat dibaptis, ia diberi nama Elizabeth.

 

Elizabeth memiliki tiga putra: Matthew, Paulus, dan Simon, serta tiga putri: Anna, Maria, dan Fransiska. Mereka selalu berdoa dan membantu ibunya.

 

Pada musim panas 1900, kelompok orang jahat datang untuk menangkap orang Kristen. Elizabeth dan anak-anaknya bersembunyi selama tujuh hari, lalu melarikan diri ke desa Liu dan bersembunyi sepuluh hari lagi. Di sana, seorang pria kaya berkata akan melindungi mereka jika Simon menikahi putrinya. Simon yang baru berusia 14 tahun menolak dengan berani, “Jiwaku lebih penting daripada hidupku. Aku tidak akan meninggalkan Ibu.”

 

Karena lamarannya ditolak, pria itu melaporkan tempat persembunyian mereka. Simon menyerahkan diri dan berdoa sebelum menjalani hukuman. Kakaknya, Paulus, juga terluka parah. Rumah mereka dibakar, sehingga Paulus dan keluarga bersembunyi di pemakaman. Akhirnya, Paulus ditemukan dan dihukum.

 

Elizabeth dan ketiga putrinya dibawa ke desa. Mereka ditawari keselamatan jika mau menikah dan meninggalkan iman mereka, tetapi mereka menolak. Saat digiring ke tempat hukuman, Elizabeth berkata kepada para perempuan yang menonton, “Kami tidak takut, karena kami akan pulang ke rumah Tuhan.”

 

Salah seorang anak, Maria, menangis, tetapi Elizabeth menggenggam tangannya dan berkata, “Jangan takut, Nak. Tuhan bersama kita.”

 

Pada tanggal 19 Juli 1900, Elizabeth dan kedua putrinya wafat di kebun pir.

 

back to blogs