Santo Dominikus, Sang Pewarta, Penerima Rosario

8 September 2025 | 00.00 WIB

santo-dominikus-sang-pewarta-penerima-rosario

Dahulu kala, di sebuah desa kecil bernama Caleruega di Spanyol, lahirlah seorang bayi lelaki yang sangat istimewa. Namanya Dominikus. Ia lahir dari keluarga bangsawan yang sangat mencintai Tuhan.

 

Ayahnya, Felix Guzman, adalah seorang penjaga keamanan istana. Ibunya, Beata Joan dari Aza, sangat dikenal karena keramahannya dan kesalehan hidupnya.

 

Sebelum Dominikus lahir, ibunya pernah bermimpi ajaib. Ia melihat seekor anjing keluar dari perutnya, menggigit obor yang menyala terang. Obor itu lalu menerangi seluruh dunia!

Orang-orang percaya bahwa mimpi itu adalah tanda: bayi ini akan membawa terang kebenaran Tuhan ke mana-mana.

 

Sejak kecil, Dominikus suka berdoa, membaca, dan membantu orang lain. Ia sangat sayang pada orang-orang miskin.

 

Ketika terjadi bencana kelaparan besar, Dominikus melakukan sesuatu yang luar biasa. Ia menjual semua miliknya, bahkan buku-buku pelajarannya yang mahal, untuk membeli makanan bagi orang-orang miskin.

 

Teman-temannya heran dan bertanya,

“Kenapa kamu menjual buku-bukumu, Dominikus?”

 

Dengan lembut Dominikus menjawab,

“Apakah aku harus belajar dari buku, sementara orang-orang di sekitarku sedang kelaparan?”

 

Setelah dewasa, Dominikus menjadi seorang imam muda yang baik hati. Ia sering berjalan jauh untuk mewartakan kasih Tuhan. Ia tidak suka tinggal mewah. Ia memilih hidup sederhana, tidur di lantai, dan makan seadanya. Ia ingin lebih dekat dengan orang miskin dan sederhana.

 

Suatu hari, Dominikus pergi ke wilayah bernama Languedoc di Prancis. Di sana banyak orang percaya pada ajaran yang salah. Mereka bilang tubuh manusia itu jahat dan menyiksa diri mereka sendiri.

 

Dominikus tidak marah. Ia tidak berteriak-teriak. Ia hanya berjalan dari satu kota ke kota lain, dengan tenang dan sabar berbicara dari hati ke hati. Ia ingin semua orang tahu bahwa tubuh kita adalah ciptaan Tuhan yang baik, dan Tuhan sangat mencintai setiap manusia.

 

Suatu malam, Dominikus berdoa sangat lama di sebuah gereja kecil. Ia sedih karena banyak orang tidak mengenal kasih Tuhan.

 

Tiba-tiba, Bunda Maria menampakkan diri kepadanya. Wajahnya lembut dan penuh cahaya.

 

Ia berkata,

“Dominikus, anakku. Aku memberimu hadiah yang sangat kuat untuk melawan kegelapan… ini adalah Rosario.”

 

Bunda Maria lalu memberinya untai manik-manik yang indah, dengan salib di ujungnya.

 

“Berdoalah Rosario ini setiap hari,” kata Bunda Maria, “dan ajarkanlah doa ini kepada semua orang. Rosario adalah rantai cinta yang menghubungkan anak-anak Tuhan kepada-Ku dan kepada Yesus.”

 

Dominikus sangat bersyukur dan mulai meletakkan Rosario di hatinya dan dalam pewartaannya.

 

Sejak saat itu, ke mana pun Dominikus pergi, ia membawa Rosario.

 

Ia mengajarkan orang-orang untuk berdoa Salam Maria, Bapa Kami, dan kemuliaan. Dengan Rosario, orang-orang belajar merenungkan hidup Yesus bersama Bunda Maria.

 

Orang-orang mulai merasa damai dan mengenal kasih Tuhan lewat doa Rosario. Banyak dari mereka bertobat dan kembali ke Gereja.

 

Dominikus tidak berjalan sendirian. Ia membentuk kelompok sahabat yang disebut Ordo Pewarta, atau Ordo Dominikan. Tugas mereka adalah berdoa, belajar, dan mewartakan kasih Tuhan ke mana pun mereka pergi.

 

Para Dominikan juga sangat mencintai Rosario. Di mana ada biara Dominikan, di sana Rosario diajarkan dan dibagikan.

 

Dominikus terus berjalan dari kota ke kota, dari desa ke desa, hingga ia jatuh sakit karena terlalu lelah. Ia tetap bahagia, meski tubuhnya lemah.

 

Saat wafat, ia berpesan kepada teman-temannya,

“Hiduplah dalam cinta dan rendah hati. Jadikan kemiskinan sebagai harta, dan jangan pernah lelah mewartakan Injil.”

 

Pada tahun 1221, Dominikus wafat dalam usia 51 tahun. Ia tidak wafat dalam kemewahan, tetapi dalam pelukan cinta Tuhan dan persaudaraan.

 

Hari ini, Santo Dominikus dikenal sebagai sahabat orang kecil dan pembawa terang kebenaran. Ia adalah pelindung para pewarta, guru, ilmuwan, dan orang-orang yang dituduh tidak adil.

 

Tapi yang paling istimewa…

Ia adalah sahabat Rosario, dan lewat doanya, jutaan anak-anak di dunia belajar lebih dekat dengan Yesus dan Bunda Maria.

back to blogs